Di kota-kota besar seperti
Tangerang, industri fitness tengah gencar berada dalam fase perkembangan yang
luar biasa, mulai dari pusat kebugaran di mall-mall sampai dengan komplek
perumahan. Fakta itu menyebabkan tingginya permintaan terhadap tenaga ahli konsultan
kebugaran atau seorang yang bisa dibilang personal trainer.
Jonathan Berlian, mahasiswa
berumur 22 tahun ini sudah menggeluti profesi personal trainer selama 8 bulan. Dirinya
mengaku dibekali berbagai hal terkait dengan teknis berhadapan dengan client
dan hal yang menyangkut jasa sebagai trainer.
Mulai dari gaya bahasa,
pendekatan psikologis, keahlian komunikasi yang baik, dan sifat sosialisasi
yang mumpuni. Bahkan penampilan menjadi hal penting untuk diperhatikan. Tentunya
hal ini ia dapati di pelatihan khusus bersertifikat sebagai personal trainer.
Personal Trainer bukanlah suatu
profesi yang asing lagi saat ini. Namun, jumlah klien dan jam kerja yang tidak
tetap seringkali membuat profesi personal trainer ini dipandang sebelah mata.
Belum lagi pendapatan yang jumlahnya begitu standar bahkan kadang tidak
menentu.
Keadaan ini membuat banyak
masyarakat beranggapan bahwa profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang
baik. Padahal sebenarnya anggapan itu salah besar jika personal trainer
memiliki strategi yang baik dalam menjalankan pekerjaannya.
"Tergantung kitanya, semakin fleksibel waktu kita atau semakin banyak waktu kita, jelas menjanjikan. apa lagi kalau kita punya banyak koneksi dan kenalan." ungkap Jonathan.
Tarif yang ia pungut sekitar 160 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah per sesinya, dan harga yang dipatok tergantung dari paket yang diambil oleh client.
Harry Sechan
20160400017
https://www.youtube.com/watch?v=M6FngJRkTBU&feature=youtu.be
No comments:
Post a Comment