Wednesday, 1 May 2019

MIRIS !! 67 TAHUN MENGAIS SAMPAH DEMI SESUAP NASI


Dibalik kemegahan Kota Tangerang, menyimpan kehidupan yang pilu. Bukan hanya karena jenis pekerjaan, namun imbalan kerja yang tidak sepadan, membuat penghasilan tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup.

Herman, salah satu pemungut sampah di kecamatan Kelapa Dua, Kota Tangerang, bekerja dengan imbalan kecil tapi beban kerja yang amat melelahkan. Letih memungut, dan menarik gerobak berisi sampah, sudah 19 tahun ia tekuni untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Bermodal tenaga di usia 67 tahun, tidak menyudutkan semangatnya untuk bekerja. Sambil menahan aroma tidak sedap dari bak sampah yang ia bersihkan, dari satu rumah ke rumah lain.

Ia juga memilah limbah sampah yg bisa ia kumpulkan, untuk dijual setiap bulan, sebagai pendapatan tambahan. Namun, gaji yang ia peroleh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Gaji yang ia peroleh selama sebulan yaitu berkisar 600-650rb.

"Yang pasti gak cukup. Saya bayar listrik 2 kamar udah 250rb. Resiko dapur saya, sehari beras 3 liter. 1 bulan sudah 90 liter. 90 liter x 8rb sudah berapa?" Tutur Herman.

Kerja keras di usia tua, Herman kadang harus menanggung rasa sakit. Sakit yang ia alami selama ini adalah asam urat. Namun biaya pribadi untuk berobat, tidak dimiliki oleh Herman.
Terkadang ada orang yang iba melihat kondisi Herman, dan memberikannya uang untuk membeli obat.

Herman berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan masyarakat yang kurang mampu, seperti menciptakan lapangan pekerjaan bagi lansia, serta memberikan jaminan kesehatan.


Wika Cenwira
20160400023

https://youtu.be/fnnr52u27fo

No comments:

Post a Comment

Kerap Dipandang Sebelah Mata, Profesi Ini Ternyata Menjanjikan

Di kota-kota besar seperti Tangerang, industri fitness tengah gencar berada dalam fase perkembangan yang luar biasa, mulai dari pusat...